
Inspiratif! MTsN 2 Garut Berbagi: 86 Peserta Didik Yatim Piatu Terima Santunan di Bulan Ramadhan
Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
MTsN 2 Garut kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap peserta didik yatim piatu dengan menggelar acara santunan pada bulan suci Ramadhan. Sebanyak 86 peserta didik dari kelas VII, VIII, dan IX menerima santunan yang diberikan oleh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sebagai wujud kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Acara ini berlangsung khidmat di lingkungan madrasah dan ditutup dengan mushafahah, yakni tradisi saling memaafkan melalui bersalaman di lapangan MTsN 2 Garut.
Kepala MTsN 2 Garut, Bapak Asep Sodikin, S.Pd., MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa santunan ini bukan sekadar pemberian materi, tetapi juga bentuk perhatian dan dukungan moral kepada peserta didik yang membutuhkan. “Kami ingin menanamkan nilai kepedulian dan kebersamaan kepada seluruh warga madrasah. Semoga santunan ini membawa keberkahan bagi kita semua, terutama bagi adik-adik kita yang yatim piatu,” ujarnya.
Santunan sebagai Wujud Implementasi Nilai Islam
Dalam Islam, memberikan perhatian dan bantuan kepada anak yatim adalah amal yang sangat dianjurkan.. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 220, yang berbunyi:
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: 'Memperbaiki keadaan mereka adalah baik'..." (QS. Al-Baqarah: 220).
Ayat ini menegaskan bahwa menyantuni anak yatim adalah perbuatan yang dianjurkan dan memiliki pahala besar di sisi Allah. Selain itu, Rasulullah ﷺ juga bersabda dalam hadisnya:
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini," lalu beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkannya sedikit." (HR. Bukhari).
Dengan dasar ini, GTK MTsN 2 Garut berusaha mengamalkan ajaran Islam dengan berbagi rezeki kepada peserta didik yatim piatu.
Momentum Mushafahah: Membersihkan Hati di Bulan Suci
Setelah prosesi santunan, seluruh peserta didik, guru, dan staf madrasah mengikuti acara mushafahah, yakni saling memaafkan dengan bersalaman di lapangan MTsN 2 Garut. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan hati dan mempererat silaturahmi, terutama di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.
Momen haru dan kebersamaan begitu terasa ketika peserta didik bergantian bersalaman dengan guru-guru mereka. Tidak sedikit yang meneteskan air mata, baik karena kebahagiaan maupun rasa haru mendapatkan perhatian dari madrasah.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh warga MTsN 2 Garut semakin memahami pentingnya berbagi dan memuliakan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Semoga kegiatan serupa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi seluruh peserta didik serta masyarakat sekitar.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Peserta Didik MTsN 2 Garut Siap Hadapi UM Digital dan Ujian Praktik 2025, Ini Jadwal Lengkap dan Strategi Suksesnya!
MTs Negeri 2 Garut tengah bersiap memasuki masa krusial: Ujian Madrasah Berbasis Digital (UMBD) dan Ujian Praktik untuk Tahun Pelajaran 2024/2025. Dengan jadwal resmi yang telah dirilis
Webinar Nasional: KPK Dorong Pendidikan Antikorupsi di Madrasah, Wajib Diikuti!
oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag. Jakarta, 10 Maret 2025 – Dalam upaya memperkuat jejaring pendidikan antikorupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar webin
Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Rumpun PAI dan Bahasa Arab Kabupaten Garut Sukses Digelar
(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Ketua MGMP SKI Kabupaten Garut) Garut – Pengukuhan dan pelantikan pengurus rumpun PAI dan Bahasa Arab Kabupaten Garut berlangsung dengan kh
"Adiwiyata MTsN 2 Garut: Satu Tanaman, Satu Orang, Menuju Lingkungan Berkelanjutan"
(Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI MTsN 2 Garut) Garut, Senin, 20 Januari 2025 - MTsN 2 Garut kembali mencuri perhatian dengan inovasi lingkungan terbaru melalui p
MTsN 2 Garut Menuju Sekolah Adiwiyata: Zero Waste dengan Wadah Plastik dari Rumah
(Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI MTsN 2 Garut) Senin, 20 Januari 2025. MTsN 2 Garut telah meluncurkan program inovatif dalam rangka mendukung gerakan lingkungan